AI saat ini menjadi primadona bagi industri, salahtunya adalah Generative AI (GenAI), munculnya genAI ini menjadikan Prompt Engineering sebagai salah satu keterampilan yang muncul sebagai game-changerPrompt Engineering adalah sebuah seni dalam merancang instruksi atau pertanyaan yang tepat agar AI memberikan hasil optimal.

Saat ini penggunaan AI tidak memerlukan keahlian teknis tinggi dan pengetahuan pemrograman mendalam, dengan adanya Prompt Engineering, siapa pun dapat memulai pengunaan AI baik itu  dari staf administrasi hingga eksekuti dapat memanfaatkan kekuatan AI hanya dengan mengetikkan beberapa perintah berupa teks.

Namun, meskipun terlihat sederhana, Prompt Engineering tetap membutuhkan strategi dan pendekatan yang terstruktur agar dapat menghasilkan sebuah output yang relevan dan sesuai dengan apa yang diharpkan dari penggunanya baik itu untuk kebutuhan personal ataupun untuk kebutuhan bisnis. Dalam dunia bisnis terkadang dibutuhkan sebuah prompt khusus dan berulang secara spesifik agar AI dapat mengeluarkan output untuk kemudahan bisnis. Oleh karena itu dibutuhkan custom development agar membuat sistem AI yang tidak hanya responsif, tetapi juga intuitif dan mudah digunakan oleh tim Anda.


Apa Itu Prompt Engineering?

Prompt Engineering adalah proses dalam menyusun pertanyaan atau sebuah perintah berbasis teks yang dirancang agar model AI (seperti Qwen dari Alibaba Cloud ataupun chatGPT) dapat memahami maksud dari pengguna dan memberikan jawaban yang akurat serta bermanfaat.

Sebagai contoh:

“Buat ringkasan laporan proyek tol Jawa Barat bagian selatan, fokus pada hasil penyelidikan tanah.”

Dengan prompt ini, AI akan melakukan berapa tahapan:

  • Mencari dokumen yang relevan
  • Mengekstrak informasi penting
  • Menyusun ringkasan yang mudah dipahami

semakin baik sebuah prompt, semakin presisi juga hasil yang didapatkan.


Formula Sederhana untuk Prompt Engineering yang Efektif

Terdapat sebuag formula yang dapat kita gunakan jika ingin memulai menggunakan AI melalui Prompt Engineering, berikut formula dasar yang bisa diikuti:


Formula Dasar Prompt:

[Peran / Konteks] + [Tujuan / Tugas] + [Format Output] + [Instruksi Tambahan]

Contoh:

"Anda adalah seorang analis infrastruktur. Buatlah ringkasan hasil sondir dari proyek Tol Cipali bulan Mei 2024. Gunakan format bullet point dan tuliskan rekomendasi berdasarkan data tersebut."

Dengan struktur ini, AI akan mengetahui:

  • Siapa dia/peran yang akan dilakukan (analisis infrastruktur)
  • Apa tugasnya (membuat ringkasan)
  • Format yang diharapkan (bullet point)
  • Informasi tambahan (rekomendasi)

Tips Praktis Dalam Membuat Prompt yang Lebih Baik

  1. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Spesifik Hindari kalimat ambigu. Semakin detail dan spesifik prompt, semakin baik hasilnya.

  2. Tambahkan Konteks Tambahan Misalnya, tambahkan “Anda adalah seorang ahli geoteknik” atau “Data terakhir yang tersedia adalah hingga Agustus 2024”.

  3. Gunakan Template yang Sudah Disediakan Platform seperti Alibaba Cloud Model Studio menyediakan template prompt yang bisa disesuaikan untuk berbagai industri.

  4. Lakukan Iterasi dan Evaluasi Uji prompt Anda beberapa kali, evaluasi hasilnya, dan perbaiki sedikit demi sedikit.

  5. Gabungkan dengan Tools Lain Seperti RAG (Retrieval-Augmented Generation) Gunakan sistem yang menggabungkan AI dengan database internal untuk hasil yang lebih akurat.


Mengapa Prompt Engineering Penting untuk Bisnis?

1. Mengurangi Ketergantungan pada Tim IT

Prompt Engineering memungkinkan non-developer menggunakan AI secara mandiri. Hal ini mengurangi beban kerja tim IT dan mempercepat proses operasional.

2. Mempercepat Pengambilan Keputusan

Dengan prompt yang tepat, AI dapat menghasilkan ringkasan, analisis, ataupun rekomendasi dalam hitungan detik, membantu manajemen membuat keputusan cepat berbasis data.

3. Personalisasi Layanan Pelanggan

Chatbot berbasis AI yang dilengkapi dengan prompt yang cermat dapat memberikan layanan personal dan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

4. Efisiensi Biaya

Perusahaan bisa memanfaatkan AI tanpa perlu merekrut tim analis atau developer besar, agar AI menyelesaikan tugas-tugas repetitif dengan bantuan prompt yang dirancang secara efektif.

5. Skalabilitas Solusi AI

Prompt yang sudah dioptimalkan bisa diintegrasikan ke dalam sistem enterprise dan digunakan oleh ratusan bahkan ribuan pengguna tanpa penyesuaian ulang.


Peran Custom Development dalam Mempermudah Penggunaan AI

Meskipun Prompt Engineering terdengar sederhana, implementasinya dalam skala bisnis memerlukan pendekatan yang lebih kompleks. Hal ini menjadikan custom development menjadi kunci utama.

1. Pembuatan Template Prompt yang Tersedia untuk Pengguna Non-Teknis

Tim teknis dapat merancang template prompt standar yang bisa digunakan oleh seluruh organisasi. Contohnya:

  • Template analisis data penjualan bulanan
  • Template pembuatan laporan harian otomatis
  • Template jawaban chatbot untuk pertanyaan umum

Ini membuat AI lebih mudah diakses oleh semua orang di perusahaan, bukan hanya oleh tim IT atau data scientist.

2. Integrasi dengan Sistem Internal

Custom development memungkinkan integrasi AI dengan ERP, CRM, HRIS, dan database internal. Dengan begitu, prompt bisa mengakses data nyata perusahaan dan memberikan output spesifik dan real-time.

3. Pengaturan Context-Aware Chatbot

Dengan custom development, chatbot bisa dirancang untuk memahami konteks percakapan, sehingga responnya lebih akurat dan natural. Misalnya, jika seorang customer service bertanya “Siapa saja pelanggan yang belum bayar bulan ini?”, sistem dapat langsung memberikan data terbaru dari sistem keuangan.

4. Fine-Tuning Model Berdasarkan Domain Bisnis

Beberapa perusahaan memilih untuk melakukan fine-tuning model AI seperti Qwen agar lebih sensitif terhadap istilah teknis, produk, atau prosedur bisnis mereka. Ini memastikan bahwa prompt yang dimasukkan selalu menghasilkan output yang relevan dan profesional.

5. User Interface yang Intuitif

Melalui custom development, AI bisa diakses melalui antarmuka yang ramah pengguna, baik itu aplikasi web, mobile app, atau dashboard Microsoft Power BI tanpa harus bersentuhan langsung dengan baris kode.


Studi Kasus: Penerapan Prompt Engineering di Industri Infrastruktur

Baru-baru ini, iCreativelabs berhasil mengembangkan sistem Document Management System (DMS) berbasis AI untuk sebuah perusahaan jasa konstruksi infrastruktur. Salah satu fitur unggulan adalah chatbot berbasis Qwen yang memungkinkan pengguna mencari informasi dari ratusan dokumen penyelidikan tanah hanya dengan mengetikkan pertanyaan dalam Bahasa Indonesia dan menghasilkan sebuah dashboard khusus untuk analisa data.

Contoh prompt yang digunakan:

“Cari dokumen sondir untuk proyek tol Jawa Barat bagian Selatan”

Sistem langsung menampilkan referensi dokumen, lokasi, tanggal, dan bahkan grafik visual dari data tersebut.

Karena adanya custom development, chatbot ini:

  • Memahami konteks dokumen
  • Bisa mengenali struktur data yang kompleks
  • Memberikan output yang langsung bisa digunakan oleh tim lapangan maupun analis

Hasilnya?

  • Waktu pencarian dokumen turun dari 3 hari menjadi kurang dari 1 jam
  • Tim fokus pada analisis daripada pekerjaan manual
  • Output dokumentasi lebih cepat dan akurat

Penutup: Prompt Engineering + Custom Development = AI yang Benar-Benar Bekerja untuk Bisnis Anda

AI bukan lagi teknologi eksklusif untuk perusahaan besar atau startup Silicon Valley. Dengan Prompt Engineering , siapa pun bisa mengakses kecerdasan buatan hanya dengan mengetikkan teks. Namun, agar AI benar-benar bermanfaat bagi bisnis, diperlukan custom development untuk menyederhanakan penggunaannya dan memastikan ia bekerja sesuai kebutuhan perusahaan.

Qwen dari Alibaba Cloud adalah contoh nyata betapa kuatnya AI modern, dan dengan pendekatan yang tepat, perusahaan mana pun bisa menggunakannya untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan daya saing.

Jika Anda serius ingin mengadopsi AI dan memanfaatkannya untuk transformasi digital, iCreativelabs siap membantu Anda mulai dari desain prompt hingga implementasi sistem AI berbasis custom development .